Selasa, 08 April 2008

Indahnya Perbedaan

mari kita berandai-andai;

Bila kamu disodorkan dua pilihan, yakni ‘sekotak perbedaan’ dan ‘sekotak persamaan’, mana yang akan kamu pilih?

Bila kamu pilih ‘sekotak persamaan’, kamu akan dapatkan dunia ini menjadi satu wajah. Mungkin wajahnya sama seperti wajahmu. Dan mungkin bukan hanya wajahnya yang sama, tapi sifat, prilaku, agama, kegemaran, dan hal lainnya juga sama sepertimu. Kira-kira apa ya yang akan terjadi bila dunia ini seperti itu? Pasti bosan, bertemu dengan orang yang sama setiap detiknya dan mengalami hal yang sama setiap waktu.

Bila kamu pilih ‘sekotak perbedaan’, kamu akan dapatkan dunia seperti dunia yang sedang kita jalani kini. Dunia yang penuh sesak dengan perbedaan, dunia yang sarat akan konflik, dunia yang penuh tawa dan tangis, dan dunia yang tidak pernah sama tiap detiknya.

Bila benar-benar disuruh memilih, tentu kita akan memilih ‘sekotak perbedaan’. Itu berarti kita telah hidup di dunia pilihan kita. Dunia pilihan kita memang penuh sesak dengan perbedaan. Namun terlalu bodoh bila perbedaan yang ada itu diseragamkan. Perbedaan itu indah, bagaimana tidak; karena perbedaan anak manusia dapat lahir, karena perbedaan manusia dapat berkembang, karena perbedaan manusia didewasakan, dan karena perbedaan pula manusia-manusia seperti kita disatukan dalam KMK.

Perbedaan tentu bukan suatu masalah yang harus diselesaikan. Bukan juga momok yang perlu diperdebatkan. Perbedaan hanyalah suatu seni kehidupan yang harus dilestarikan. Ketika kita merasa terdesak oleh perbedaan, itulah seni dalam hidup. Bayangkan saja bila tak pernah ada perbedaan. Semua akan datar saja. Seakan hidup hanya untuk menyaksikan matahari benar-benar terbit dari timur dan tenggelam di barat. (GO)


diterbitkan dalam buletin bulanan KMK sacra familia UNJ

Tidak ada komentar: