Yang tersisa ketika kamu menyingkirkan semua kemungkinan yang ada, itulah kebenaran. Begitu kira-kira kata salah satu tokoh komik detektif. Kata-kata itu juga sangat cocok bila dikaitkan dengan kata pengorbanan. Hal yang tersisa ketika kamu menyingkirkan semua keinginan yang ada, itulah pengorbanan. Pengorbanan memang adalah sisa dari semua rasa. Tak dapat disangkal bahwa kita selalu mengutamakan kepentingan pribadi, baru kemudian orang lain. Hal itu memang manusiawi dan duniawi.
Untungnya, ketika sebagai manusia, Yesus bukanlah manusia konvensional yang manusiawi dan duniawi. Ia rela mengorbankan kehidupannya demi umat manusia. Dihina, disiksa, dan dipermalukan. Semuanya demi kita. Rasanya semua kesedihan dalam hidup kita tak ada artinya bila dibandingkan dengan penderitaan Yesus itu. Beruntungnya kita sebagai umat katolik, karena memiliki teladan yang nyata mengenai pengorbanan. Teladan utama dalam segala segi kehidupan.
(diterbitkan dalam buletin bulanan KMK Sacra Familia UNJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar